Berikutini beberapa teori mengenai jagat raya dan pembentukan Teoriini dikemukakan oleh Forest Ray Moulton dan Thomas C. Chamberlain yang astronom. Teori ini dikemukakan pada abad ke-20. Inti dari teori ini, bumi dan planet-planet lain terbentuk dari gas yang dibuang dari tepi matahari, yang kemudian menjadi dingin dan padat. 3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal) Teoriini menyatakan bahwa alam semesta mulanya Terbentuknya Sebuah Kepulauan Yang Ada Di Indonesia. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagat raya itu luasnya mencapai radius 500 juta tahun cahaya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. KepulauanIndonesia terbentuk melalui proses yang sangat panjang dan rumit. Proses ini memakan waktu hingga berjuta-juta tahun. Terdapat berbagai sudut pandang berbeda mengenai proses terbentuknya kepulauan Indonesia. TERBENTUKNYAK EPULAUAN INDONESIA. Teori terbentuknya bumi Banyak teori satu diantaranya teori Big Bang (Dentum an Besar) Menurut Stephen Hawking (ilmuwan Ingris), teori ini menytakan bahwa alam semesta semula berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh jagad raya=500 juta tahun cahaya. Uploaded on Oct 15, 2014 Amadis Avis + Follow Paraahli pun berpendapat bahwa wilayah kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil sehingga rawan gempa sepanjang waktu. Adapun, sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia terjadi di masa Mesozoikum atau 65 juta tahun yang lalu. Saat itu kondisi geografis masih merupakan samudera yang luas. bumidahulunya adalah debu dan gas.kemudian debu dan gas tersebut terkena sinar matahari.tibalah batuan,lama kelamaan suhu di tengah bumi semakin meledak sangat dahsyat sehingga terbentuklah bumi.bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.sebentuk membentuk lima benua,bumi terdiri dari 1 benua mahabesar yaitu MATERITeori Big Bang Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. ModulSejarah Indonesia Kelas XI KD 3.5 dan PDF Download Gratis. Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia Berdasarkan Zoogeog by Trisha Alya. Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia (Teori Penciptaan Alam Semesta) - Pandai Belajar. Terbentuknya Kepulauan Indonesia. vh4m. Bumi kita yang terhampar luas ini diciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta untuk kehidupan dan kepentingan hidup manusia. Di bumi ini hidup berbagai flora dan fauna serta tempat bersemainya manusia dengan keturunannya. Di bumi ini kita bisa menyaksikan keindahan alam, kita bisa beraktivitas dan berikhtiar memenuhi kebutuhan hidup kita. Namun harus dipahami bahwa bumi kita juga sering menimbulkan bencana. Sebagai contoh munculnya aktivitas lempeng bumi yang kemudian melahirkan gempa bumi baik tektonis maupun vulkanis, bahkan sampai menimbulkan contoh tentu kamu masih ingat bagaimana gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta, di Papua dan beberapa di daerah lain, termasuk beberapa gunung berapi meletus. Bencana tersebut telah mengakibatkan ribuan nyawa hilang dan harta benda melayang. Fenomena alam yang terjadi itu merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas panjang bumi kita sejak proses terjadinya alam semesta ratusan bahkan ribuan juta tahun yang lalu. Proses tersebut secara geologis mengalami beberapa tahapan atau pembabakan waktu. Berikut ini kita mencoba menelaah tentang pembabakan waktu alam secara geologis dan bagaimana Kepulauan Indonesia TeksAda banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu pengetahuan. Kali ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran agama. Salah satu di antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar” Big Bang, seperti dikemukaan oleh sejumlah ilmuwan dan yang mutakhir seperti ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius tahun cahaya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi-galaksi bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan meteorit. Bumi kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagad semesta. Di samping itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tak terhitung jumlahnya. Boleh jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet bumi. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di angkasa. Ada juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dari induknya. Jadi di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Seperti halnya dengan anak-anak ayam, bintang-bintang di angkasa tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang lainnya. Sistem alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya masing-masing. Selanjutnya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat panjang. Ilmu Paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu geologis. Masing-masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua dan makhluk hidup yang paling sederhana. Proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut. Azoicum Yunani a = tidak; zoon = hewan, yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun lalu. Palaezoicum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia menyusui, hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira tahun. Neozoicum, yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap Tersier dan Quarter, zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai hidup. Merujuk pada tarikh bumi di atas, sejarah di Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi tumbuhan flora dan fauna yang masih sangat kecil dan sederhana. Alam juga harus menjalani evolusi terusmenerus untuk menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang biak mengikuti seleksi alam. Gugusan kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di utara dan Australia di selatan, antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di belahan timur. Faktor letak ini memainkan peran strategis sejak zaman kuno sampai sekarang. Namun sebelum itu marilah kita sebentar berkenalan dengan kondisi alamnya, terutama unsur-unsur geologi atau unsurunsur geodinamika yang sangat berperan dalam pembentukan Kepulauan Indonesia. Menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin tinggi. Pada suhu yang tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terusmenerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun lalu. Ketika ada celah lubang keluar, cairan tersebut keluar berbentuk lava cair. Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30 derajat. Pada suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak. Keberadaan kerak benua daratan dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis. Sebagian wilayah di Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempeng lempeng tersebut dapat berupa subduksi pergerakan lempeng ke atas, obduksi pergerakan lempeng ke bawah dan kolisi tumbukan lempeng. Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan lempenglempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempenglempeng tersebut masih terus Pada masa Paleozoikum masa kehidupan tertua keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi. Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempenglempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa larami, sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Hal yang sama juga terjadi pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku Tenggara. Pergerakan pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah pertemuan keduanya sangat labil. Kegiatan tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun lalu. Sebagian besar daratan Sumatra, Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Sulawesi pada masa itu sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping. Pada kala Pliosen sekitar lima juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Ini pada gilirannya menimbulkan tumbuhnya atau mungkin lebih tepat terbentuk rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar gunung, dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu. Kegiatan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen, yang dikenal sebagai kegiatan tektonis Plio-Pleistosen. Kegiatan tektonis ini berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia. Gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan Banda. Kemudian terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan Utara. Pembentukan daratan yang semakin luas itu telah membentuk Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang ini. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen 1,8 juta tahun lalu.Jadi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia ini masih terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran jika masih sering terjadi gempa, baik vulkanis maupun tektonis. Letak Kepulauan Indonesia yang berada pada deretan gunung api membuatnya menjadi daerah dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Kekayaan alam dan kondisi geografis ini telah mendorong lahirnya penelitian dari bangsabangsa lain. Dari sekian banyak penelitian terhadap flora dan fauna tersebut yang paling terkenal di antaranya adalah peneliti Alfred Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun floranya. Pembagian itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di sebelah barat. Zona di antara paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah utara. Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan region. Di sebelah timur disebut dengan Australia Malayan region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea. TEORI PEMBENTUKAN BUMI Menurut para ilmuwan, proses pembentukan Bumi menurut teori Big Bang adalah akibat ledakan dahsyat di alam semesta. Berikut penjelasan teori-teori lainnya. Download Skip this Video Loading SlideShow in 5 Seconds.. TERBENTUKNYA K EPULAUAN INDONESIA PowerPoint Presentation TERBENTUKNYA K EPULAUAN INDONESIA. Teori terbentuknya bumi Banyak teori satu diantaranya teori Big Bang Dentum an Besar Menurut Stephen Hawking ilmuwan Ingris, teori ini menytakan bahwa alam semesta semula berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh jagad raya=500 juta tahun cahaya. Uploaded on Oct 15, 2014 Amadis Avis Download PresentationTERBENTUKNYA K EPULAUAN INDONESIA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - E N D - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Related More by User 1 of 5 Presentation Transcript TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA Teori terbentuknya bumi Banyak teori satu diantaranya teori Big Bang Dentum an Besar Menurut Stephen Hawking ilmuwan Ingris, teori ini menytakan bahwa alam semesta semula berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh jagad raya=500 juta tahun cahaya. Ketika Gas tersebut meledak menimbulkan gelem bung alam semesta yang membentuk galaksi, matahari, bumi, bulan, meteor EVOLUSI BUMI • Proses evolusi bumi di bagi menjadi beberapa periode yaitu Zaman neozoikum dibagi menjadi 2 yaitu Menurut sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia melalui proses yang sangat panjang. Sebelum didiami manusia bumi hanya didiami oleh flora dan fauna yang masih kecil dan sederhana. Menurut para ahli, posisi pulau Indonesia terletak di tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi, yang berupa lava cair dan bersuhu tinggi yang selalu bergerak yang disebut kegiatan wilayah kepulauan Indonesia merupakan titik temu diantara 3 lempeng yaitu Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa 1. Pergerakan lempeng ke atas subduksi 2. Pergerakan lempeng ke bawah obduksi 3. Tumpukan lempeng kolisi 4. Tabrakan/pemisahan lempeng divergensi Akibat dari pergerakan lempeng tersebut mengakibatkan wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan akan terjadinya gempa bumi sepanjang KEPULAUAN INDONESIA1Kepulauan Indonesia yang memiliki deretan gunung berapi = Flora dan fauna • Peneliti flora dan fauna Indonesia yang terkenal adalah Alfred Russel Wallace dengan hasil penelitiannya adalah • Daerah diantara paparan sunda dan shul merupakan pembatas yang kemudian dikenal dengan garis Wallace wilayah ini dari selat Lombok –selat Makasar ke utara. • Yang berada di barat garis pembatas = Indo malayan Region • Yang berada di Timur garis pembatas = Australia Malayan Region